Tampilkan postingan dengan label tips tpa oto bappenas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tips tpa oto bappenas. Tampilkan semua postingan

Selasa, 09 Juli 2019

Soal TPA OTO Bappenas dan Pembahasannya


Soal TPA OTO Bappenas dan Pembahasannya





Soal TPA OTO Bappenas dan Pembahasannya – Tes Potensi Akademik atau TPA adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan atau akademis. Karenanya TPA ini sering dihubungkan dengan kecerdasan seseorang. Tes Potensi Akademik identik dengan tes GRE atau Graduate Record Examination sebagai standar internasional. Model, materi, dan bidang yang diuji dalam TPA sebagian besar merujuk kepada tes GRE. Tes GRE menjadi standar internasional syarat penerimaan mahasiswa Perguruan Tinggi.






Tes Potensi Akademik (TPA) pada umumnya juga sering di ujikan dalam proses penerimaan karyawan atau pegawai baru di sebuah perusahaan. Berbeda dengan psikotes, tes ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan seseorang di bidang akademik dan pengetahuan umum lainnya. Melalui tes postensi akademik (TPA) maka akan dapat diketahui tingkat kecerdasan seseorang atau calon karyawan dan pegawai baru.



Soal TPA Bappenas

Soal TPA Bappenas dibagi dalam 3 subtes, antara lain :

  • Tes verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan kata.
  • Tes angka berfungsi mengukur kemampuan seseorang di bidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka dan tes angka dalam cerita.
  • Tes penalaran berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita dan tes logika diagram.

Pada update ini akan dibahas contoh Soal TPA Bappenas Dan Kunci Jawaban, silahkan simak selengkapnya.


Ingat, banyak sekali manfaat yang bisa di dapat dengan memperbanyak belajar dengan latihan-latihan seperti ini. Bukan hanya tambah pintar tapi akan meningkatkan kepercayaan diri kita dalam menjawab berbagai soal tes yang ada.


Kan memang sudah tidak asing lagi, biasanya saat akan menghadapi tes masuk baik itu untuk perguruan tinggi maupun kerja kita sering membutuhkan berbagai referensi soal untuk latihan misalnya latihan untuk test tpa. Langsung saja, berikut ini Soal TPA OTO Bappenas dan Pembahasannya

  1. Lugu

A.Kampungan

B.Bersahaja

C.Sabar

D.Bodoh

E.Penurut

Jawaban :

Bersahaja (B)

Lugu adalah sifat yang tidak banyak tingkah, sewajarnya, apa adanya, bersahaja. (b)



  1. Kesahihan

A.Kebenaran

B.Kematangan

C.Keberlakuan

D.Kesalahan

E.Kemantapan

Jawaban :

Kebenaran (A)

Sahih adalah sah; benar; sempurna; sehat (tiada celanya); pasti. Kesahihan = Kebenaran. (a)



  1. Debat

A.Komentar

B.Diskusi

C.Perbantahan

D.Permasalahan

E.Pembicaraan

Jawaban :

Perbantahan (C)

Debat adalah Perbantahan, pertengkaran dengan kata-kata (c)



  1. Aksesori

A.Cenderamata

B.Kalung

C.Penghias

D.Perhiasan

E.Suvenir

Jawaban :

Penghias (C)

Aksesori adalah barang/benda yang berfungsi sebagai pelengkap, pemanis, penghias. (c)



  1. Insting

A.Jiwa

B.Perasaan

C.Rohani

D.Naluri

E.Hati

Jawaban:

Hati (D)

Insting adalah sesuatu yang dilakukan sesuai kata hati, sinonim dengan naluri, yaitu menurut kata hati.



  1. PEMUPUKAN >< . . . . . .

   A.Rehabilitasi

   B.Reboisasi

   C.Penggundulan

   D.Defertilisasi

   E.Renovasi

Jawaban:

Defertilisasi (D)

Pemupukan merupakan perbuatan menyuburkan tanah dengan rabuk (pupuk) dan lawannya adalah keadaan tidak subur (defertilisasi).



  1. SIAU >< . . . . . .

   A.Mendidih

   B.Memuai

   C.Membeku

   D.Mencair

   E.Memanas

Jawaban:

Mendidih (A)

Siau bisa diartikan sudah tak panas lagi; dingin kembali. Dan lawannya adalah mendidih.



  1. PREMAN >< . . . . . .

   A.Pengawal

   B.Sendiri

   C.Dinas

   D.Mafia

   E.Partikelir

Jawaban:

Dinas (C)

Preman sama dengan partikelir, tidak sedang berdinas, bukan tentara, tidak sedang berseragam, kepunyaan sendiri.



  1. HIRAU >< . . . . . .

   A.Lupa

   B.Ingat

   C.Lalai

   D.Kolase

   E.Acuh

Jawaban:

Acuh (E)

Menghiraukan mempunyai lawan mengindahkan; mengacuhkan.



  1. OPAS >< . . . . . .

   A.Porter

   B.Komandan

   C.Pesuruh

   D.Pemimpin

   E.Prajurit

Jawaban:

Pemimpin (D)

Pesuruh, tukang jaga, porter mempunyai arti yang sama dengan opas. Jadi lawannya adalah pemimpin.



  1. INTENSITAS : FREKUENSI

   A.Hadiah : Pengabdian

   B.Penghargaan : Penghormatan

   C.Jauh : Jarak

   D.Jumlah : Total

   E.Hak : Kewajiban

Jawaban:

Penghargaan : Penghormatan (B)

Intensitas mempunyai makna hampir sama dengan frekuensi, begitu pula dengan penghargaan yang mempunyai makna hampir sama dengan penghormatan.



  1. MODERN : TRADISIONAL

A.Roket : Rudal Scud

B.Ferrari : Fiat

C.Pesawat : Sepeda Motor

D.Mobil : Pedati

E.TV : VCD Player

Jawaban:

Mobil : Pedati (D)

Alat  moderen dan alat tradisional adalah mobil dan pedati. (D) Semua alat lain yang disebutkan adalah moderen.






  1. INDONESIA : BELANDA

A.Malaysia : Inggris

B.India : Spanyol

C.Australia : Selandia Baru

D.Singapura : China

E.Brunei Darussalam : Timor Leste

Jawaban:

Malaysia : Inggris (A)

Indonesia pernah dijajah oleh Belanda. Dan Malaysia pernah dijajah oleh Inggris. (A)



  1. KARNIVORA : SINGA

A.Reptilia : Buaya

B.Manusia : Omnivora

C.Herbivora : Sapi

D.Omnivora : Harimau

E.Herbivora : Omnivora

Jawaban:

Herbivora : Sapi (C)

Salah satu jenis karnivora (pemakan daging) adalah singa. Pilihan B tidak sepadan dengan urutan pertanyaan (Jenis : Contoh, bukan Contoh : Jenis). Jadi pilihan B kurang tepat, meskipun benar manusia adalah omnivora.  Sedangkan salah satu jenis herbivora (pemakan tumbuhan) adalah sapi. Jadi, pilihan yang benar dan tepat adalah (C)



  1. NORWEGIA : LUXEMBURG

A.Vietnam : Indonesia

B.Australia : Inggris

C.Brazil : Spanyol

D.Iraq : Australia

E.Chili : China

Jawaban:

Vietnam : Indonesia (A)

Norwegia dan Luxemburg adalah dua negara yang sama-sama berada di benua Eropa. Vietnam dan Indonesia adalah dua negara yang sama-sama berada di benua Asia.


Demikianlah postingan tentang Soal TPA OTO Bappenas dan Pembahasannya. Semoga bermanfaat ….

Untuk mempermudah Anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya anda mengikuti Pelatihan TPA. Mungkin bagi sebagian orang, mengikuti pelatihan TPA adalah hal yang tidak penting. Tetapi sebenarnya pelatihan TPA sangat bermanfaat. Karena saat mengikuti Pelatihan TPA, Anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.
Jika Anda berminat mengikuti Pelatihan TPA silahkan hubungi kami 0821 4324 7049, atau silahkan KLIK gambar dibawah ini untuk langsung terhubung dengan WhatsApp kami







Soal TPA OTO Bappenas dan Pembahasannya

Selasa, 11 Juni 2019

Kursus TPA Bappenas


Kursus TPA Bappenas


Kursus TPA Bappenas – Tes Potensi Akademik adalah suatu tes yang yang diperuntukkan mengukur kemungkinan keberhasilan seseorang apabila yang bersangkutan melanjutkan ke dunia akademik atau memangku jabatan/golongan dimana jabatan/golongan  tersebut membutuhkan kemampuan akademis.  Skor TPA/TKU masing-masing penyelenggara mempunyai kriteria sendiri, namun TPA/TKU yang telah umum dipergunakan dan diakui secara internasional yaitu yang diselenggarakan OTO Bappenas dan bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di dalam negeri. Skor tersebut  antara 200 s.d 800 dimana paling rendah adalah 200 dan paling tinggi (apabila benar semua) adalah 800. Seseorang dianggap mempunyai kemampuan rata-rata bila mampu mencapai skor 500 (mean).



Skor TPA yang diterbitkan OTO Bappenas berlaku hingga 2 th (dua tahun) sejak tanggal tes, dan tidak dapat diperpanjang kecuali yang bersangkutan mengikuti tes TPA kembali. Materi soal TPA terdiri dari 3 subtest yang masing-masing subtest memiliki skor antara 20 s.d 80, sehingga nilai/skor total didapat dari penjumlahan skor ketiga subtest tersebut dibagi 3 dan dikalikan 10 (rincian ini dapat dilihat di kertas skor TPA OTO-Bappenas).

Materi soal TPA, TBS, TKU, TKA serupa dengan GRE dan GMAT karena soal-soal TPA memang kombinasi antara keduanya. Pelatihan TPA/TKU/TKA diadakan untuk mengenalkan model Tes  dengan pertimbangan orang yang mempunyai potensi tinggi namun belum pernah mengenal bentuk soal dan strategi mengerjakan tes seleksi tersebut selalu mendapat skor/nilai yang lebih rendah bila dibandingkan dengan orang yang pernah mengikuti dan telah memahami aturan mainnya.

Saat ini, TPA telah menjadi salah satu tes wajib penyaringan CPNS, rekrutmen karyawan, kenaikan jabatan/pangkat, serta melanjutkan pendidikan ke jenjang master dan doktoral. Setiap peserta wajib mengikuti Tes Potensi Akademik sebagai salah satu syarat kelulusan.

Materi Tes TPA BAPPENAS
Materi Tes TPA BAPPENAS sendiri dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
  1. Penalaran Verbal
Dalam test penalaran verbal sering kali yang keluar merupakan istilah istilah baru yang jarang kita jumpai pada kegiatan kita sehari-hari. Tips untuk mengerjakan soal ini bisa dengan memulai membaca berita baik di koran atau situs-situs berita.
  1. Kuantitatif
Test TPA ini sangat menghabiskan waktu. Dalam test kuantitatif akan diuji kecepatan menghitung dan mempelajari pola deret angka. Pada saat saya test TPA kemarin, saya menyisakan 40 soal, terpaksa pengawuranpun bertindak. Saran bagi teman-teman agar mengerjakan bagian deret angka dan bagian yang mempunyai pilihan x>y, x<y, x=y.
  1. Penalaran
Pada test Penalaran kita dituntut untuk mengasah logika kita dimana soal-soalnya berisi tentang logika analisa dan logika gambar. Pada TPA OTO BAPPENAS, logika analisa harus dilatih dengan sering-sering mengerjakan latihan soal sedangkan untuk logika gambar akan lebih mudah bisa sering bermain puzzle dan rubik.

Banyaknya soal TPA disertai dengan waktu pengerjaan yang sempit mengakibatkan banyaknya peserta yang gugur pada tahap ini. Tidak hanya sebatas jumlah soal dan minimnya waktu yang diberikan, terdapat faktor kegagalan lainnya seperti kurangnya latihan mengerjakan soal-soal TPA, tidak memahami proses mengerjakan soal dengan cepat dan tepat, dan kurangnya pemahaman peserta atas deskripsi pengerjaan soal-soal TPA.

Untuk mempermudah anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya anda mengikuti Kursus Persiapan TPA. Mungkin bagi sebagian orang, mengikuti pelatihan TPA Bappenas adalah hal yang tidak penting. Tetapi sebenarnya Kursus TPA Bappenas sangat bermanfaat. Karena saat mengikuti Kursus TPA Bappenas, anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.

Nahh, untuk Anda yang ingin mengikuti tes potensi akademik, Anda perlu belajar dulu supaya menguasai betul-betul materi tes dengan cara mengikuti Kursus TPA Bappenas.

Mengapa Kursus TPA Bappenas Penting ?
Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya; peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda; peserta yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan dengan peserta yang ada di Pulau Jawa.

Karena secara umum potensi akademik merupakan potensi seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia, jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka Kursus TPA Bappenas ini dianggap penting agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi akademisnya dapat terukur dengan tepat.

Manfaat Kursus TPA Bappenas
Kami berpengalaman menyelenggarakan Kursus TPA Bappenas. Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa banyak peserta yang nilainya rendah disebabkan awam dengan model soal TPA. Namun setelah mengikuti Les TPA Bappenas hasilnya sebagian besar peserta TPA meningkat. Selain itu keuntungan lainnya adalah :
  • Nilai TPA pasca pelatihan yang diperoleh karyawan/ peserta tes adalah nilai obyektif yaitu apabila nilainya yang tinggi  bukan karena unsur kebetulan dan nilai TPA rendah juga bukan karena kebetulan, namun memang merupakan nilai yang objektif tinggi/rendah.
  • Kursus TPA Bappenas akan sangat membantu terutama bagi mereka yang belum pernah melakukan tes TPA atau mereka yang telah lama meninggalkan bangku kuliah.
Info Lebih Lanjut Mengenai Kursus TPA Bappenas KLIK WhatsApp Sekarang

http://bit.ly/pelatihantpainfo



Kursus TPA Bappenas